Program Studi Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang dunia obat,
dari ilmu tentang meracik/menciptakan obat, memasarkan obat. Jurusan Farmasi
di UMM termasuk dalam Fakultas Ilmu Kesehatan yang bertempat di Kampus II UMM
di Jalan Raya Jalan Bendungan Sutami No.188, Sumbersari, Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145. Jurusan Farmasi UMM tepat berdiri di tahun 2006 melalui
Surat Ijin Pendirian dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional RI, dan Rekomendasi pembukaan Program
Studi Farmasi UMM dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia Badan
Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan tertanggal 15 Mei 2006.
Sebagai Program Studi baru,
Program Studi Farmasi UMM dibina oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Surabaya melalui MoU Nomor: 100/Jo3.1.20/PP/2006 dan E.S.c/359/BAA-UMM/V/2006.,
ini diadakaan dalam rangka merealisasi program Indonesia Sehat 2010 sebagai
upaya antisipasi kebutuhan tenaga kesehatan khususnya Apoteker yang sampai saat
ini jumlahnya masih jauh dari mencukupi.
Saat ini Program Studi Farmasi UMM telah terakreditasi
tahun 2009 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,
No.028/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009 dan sejak 15 Oktober 2009 menjadi anggota
Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI). Dalam farmasi, ilmu-ilmu
yang dipelajari dijenjang sarjana dapat diteruskan ke jenjang keprofesian
apoteker. Apoteker adalah profesi yang merupakan ahli farmasi. Apotekerlah yang
memiliki wewenang untuk meracik suatu obat dan menciptakan sebuah obat.
Keunggulan jurusan farmasi dari jurusan yang lain adalah :
- Jurusan farmasi mempelajari berbagai sediaan obat dan zat aktif yang terkandung di dalamnya. Kebanyakan orang hanya mengetahui merk obatnya saja tanpa mengetahui zat yang berkhasiat dalam obat tersebut. Dengan kompetensi ini, seorang farmasis dapat lebih leluasa memilih obat yang sesuai.
- Disamping mempelajari zat kimia sintetis yang berkhasiat obat, jurusan farmasi juga mempelajari bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang mengandung zat-zat yang berkhasiat obat.
- Bidang farmasi dan kedokteran bekerja sama dalam memberikan terapi untuk berbagai macam penyakit. Pada dasarnya tugas seorang dokter adalah mendiagnosis penyakit sementara kewenangan untuk memutuskan obat dan terapi apa yang akan diberikan sebagai penanganan penyakit serta pengawasan efektivitas terapi tersebut berada di tangan seorang farmasis (apoteker).
- Dengan pengetahuan kefarmasian, racun-racun kimia yang ada dapat diatur sehingga dapat memberikan efek terapi yang efektif.
- Secara kasat mata, bidang farmasi dan teknik kimia memang tampak serupa namun bidang farmasi lebih terspesialisasi memproduksi bentuk sediaan obat sebagai hasil riil.
- Lapangan kerja bagi lulusan farmasi cukup luas mulai dari apotek, bagian kefarmasian rumah sakit maupun puskesmas dan klinik, peneliti Badan dan Balai POM, wirausaha mandiri, perusahaan industri (makanan, obat, kosmetik, dll), dan tenaga pengajar (dosen)VISI:
"Pada tahun 2030 menjadi Program Studi Farmasi
terkemuka dan profesional dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTek) Kefarmasian berdasarkan nilai-nilai Islam"
Menghasilkan kerjasama di bidang IPTek farmasi guna meningkatkan mutu lulusan.
Mengembangkan tata kelola Program Studi secara profesional
dan berciri Islam untuk meningkatkan mutu lulusan.
(sumber: http://pharmacy.umm.ac.id)
Komentar
Posting Komentar